Mudik telah menjadi adalah salah satu tradisi yang banyak dilakukan di banyak negara, terutama di Indonesia, salah satunya saat Idulfitri atau Lebaran, bahkan masuk ke UNESCO sebagai warisan budaya. Ini adalah momen di mana keluarga berkumpul, bersilaturahmi, menyambut lebaran, dan membuat kenangan yang tak terlupakan. Banyak pilihan transportasi yang digunakan masyarakat untuk menuju kampung halaman, mulai dari transportasi umum, hingga menggunakan kendaraan pribadi.
Namun, dalam perjalanan mudik, keselamatan harus menjadi prioritas utama. Saat melalui jalan tol, pengendara mobil haruslah selalu waspada terhadap kondisi kendaraan, terutama pada ban, untuk perjalanan yang aman. Salah satu ancaman serius yang sering terjadi adalah hilang kendali pada ban. Dalam artikel ini, kita akan membahas dua penyebab utama hilang kendali pada ban yang sering ditemui oleh pengendara mobil, dan cara mencegahnya menurut Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
-
Pecah Ban
Pecah ban adalah salah satu kejadian yang paling menakutkan saat berkendara. Ketika ban pecah, Anda bisa kehilangan kendali sepenuhnya, sehingga berpotensi menyebabkan kecelakaan yang serius. Berikut adalah beberapa penyebab umum pecah ban:
-
Keausan dan Kerusakan Fisik: Ban yang aus atau memiliki kerusakan fisik, seperti retakan atau benjolan, lebih rentan pecah. Ini dapat disebabkan oleh kurangnya perawatan atau benturan dengan benda keras.
-
Tekanan Udara yang Tidak Tepat: Ban yang terlalu kempis atau terlalu banyak diisi angin dapat meningkatkan risiko pecah. Pastikan untuk memeriksa tekanan udara ban secara teratur sesuai dengan rekomendasi pabrikan mobil.
-
Panas Berlebihan: Panas yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan dalam ban dan menyebabkannya meletus. Ini sering terjadi saat berkendara dengan kecepatan tinggi dalam cuaca panas.
Untuk mencegah kejadian tersebut terjadi, Anda dapat melakukan beberapa tindakan pencegahan sebelum melakukan perjalanan mudik, antara lain:
-
Periksa Ban Secara Berkala: Selalu periksa kondisi ban mobil terbaik secara berkala, minimal 2 Minggu sekali termasuk keausan, kerusakan fisik, dan tekanan udara. Pastikan untuk mengganti ban yang aus atau rusak.
-
Isi Angin Sesuai dengan Rekomendasi: Periksa dan isi angin ban sesuai dengan rekomendasi pabrikan mobil. Jangan mengisi terlalu banyak atau terlalu sedikit angin.
-
Hindari Kecepatan Tinggi di Jalan yang Rusak: Kurangi kecepatan saat berkendara di jalan yang rusak atau berlubang untuk mengurangi tekanan pada ban.
Namun, banyak hal yang mungkin terjadi secara tidak terduga dalam perjalanan Anda. Meskipun Anda telah mengetahui penyebab pecah ban dan telah melakukan berbagai tindakan pencegahan, kejadian ini mungkin saja dapat tetap terjadi. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan ketika Anda mengalami pecah ban saat perjalanan mudik:
-
Berusaha Tenang dan Tidak Panik: Meskipun kejadian ini mengejutkan, upayakan untuk tetap tenang dan tidak panik. Menjaga ketenangan pikiran akan membantu Anda membuat keputusan yang lebih baik dalam situasi darurat.
-
Pertahankan Kemudi agar Tetap Lurus ke Depan: Segera setelah ban pecah, pastikan untuk menahan kemudi agar mobil tetap lurus ke depan. Jangan langsung berusaha untuk menepi atau berpindah jalur secara mendadak.
-
Tidak Segera Melambatkan Kecepatan Mobil: Meskipun insting alami mungkin adalah untuk segera melambatkan mobil, cobalah untuk tidak melakukannya secara drastis. Mengurangi kecepatan secara bertahap akan membantu mencegah hilangnya kendali.
-
Tidak Menginjak Pedal Rem: Saat ban pecah, menginjak pedal rem secara tiba-tiba dapat menyebabkan mobil berputar atau tergelincir, terutama jika pecahannya terjadi di roda belakang. Sebagai gantinya, pertahankan tekanan ringan pada pedal gas untuk menjaga kecepatan stabil.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat membantu meminimalkan risiko kecelakaan dan menjaga keselamatan Anda sendiri serta penumpang dalam mobil. Ingatlah untuk tetap tenang, berpikir dengan jernih, dan bertindak dengan hati-hati dalam situasi darurat seperti ini.
-
Aquaplaning dan Standing Water (Genangan Air)
Aquaplaning terjadi ketika lapisan air di jalan membuat ban kehilangan kontak dengan permukaan jalan. Ini sering terjadi saat hujan deras atau di tempat-tempat dengan drainase yang buruk. Standing water atau genangan air juga dapat meningkatkan risiko aquaplaning. Berikut adalah beberapa penyebab dan cara untuk menghindari aquaplaning:
-
Kecepatan Terlalu Tinggi: Mengemudi terlalu cepat di atas permukaan yang basah meningkatkan risiko aquaplaning.
-
Ban Aus: Ban yang aus memiliki alur yang kurang efektif dalam mengeluarkan air dari bawah ban. Hal ini membuat lebih mudah untuk terjebak di atas air.
-
Ketebalan Air yang Tinggi: Standing water atau genangan air dapat menciptakan lapisan air yang tebal di jalan, meningkatkan risiko aquaplaning.
Ada beberapa hal yang mungkin Anda rasakan ketika terjadi aquaplaning saat Anda berkendara. Ciri-cirinya antara lain adalah sebagai berikut:
-
Suara Mesin yang Lebih Keras dari Biasanya: Ketika mobil terperangkap di dalam genangan air, mesin cenderung menunjukkan beban yang lebih besar, sehingga suara mesin terdengar lebih keras dari biasanya karena usahanya untuk bergerak maju.
-
Mobil Terasa Lebih Ringan: Tekanan air yang besar yang menyelimuti bawah mobil dapat membuat mobil terasa lebih ringan. Hal ini disebabkan oleh gaya angkat yang dihasilkan oleh air yang cukup tinggi untuk mengangkat dan mengambangkan mobil di atasnya.
-
Mobil Melayang pada Sisi-Sisinya: Ketika mobil mulai melayang pada sisi-sisinya, ini menunjukkan kondisi fishtailing. Fishtailing terjadi ketika ban kehilangan cengkeraman pada jalan karena aquaplaning, yang menyebabkan mobil menjadi tidak stabil dan mungkin tergelincir dari jalur yang diinginkan.
Menurut KNKT, untuk mencegah terjadinya aquaplaning, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan, baik sebelum memulai perjalanan, maupun saat sedang berkendara dan mengalami aquaplaning.
-
Periksa Kondisi Ban: Pastikan ban Anda dalam kondisi baik, dengan keausan yang minimal dan tekanan udara yang sesuai. Ban yang aus atau kurang tekanan dapat meningkatkan risiko aquaplaning.
-
Pastikan Wiper Mobil Bekerja Dengan Baik: Jaga kaca depan mobil tetap bersih dan jernih dengan memastikan wiper mobil berfungsi dengan baik. Ini akan membantu Anda melihat dengan jelas di tengah hujan deras atau kondisi basah lainnya.
-
Matikan Mode Cruise Control: Saat mengemudi dalam kondisi jalan basah atau berlumpur, matikan mode cruise control. Hal ini membantu Anda mempertahankan kendali yang lebih baik atas kendaraan, karena cruise control mungkin tidak responsif terhadap perubahan kondisi jalan dengan cepat.
-
Pegang Setir Lurus dengan Kuat: Saat mengalami aquaplaning, pertahankan kemudi dalam posisi lurus dengan kuat. Ini membantu menjaga kendaraan tetap bergerak sejajar dengan jalan, mengurangi risiko kehilangan kendali.
-
Lakukan Pengereman Halus: Jika perlu, lakukan pengereman secara halus dan bertahap. Hindari pengereman mendadak yang dapat menyebabkan roda terkunci atau mobil tergelincir.
-
Turunkan Pedal Gas dengan Lembut: Kurangi tekanan pada pedal gas dengan perlahan, dan jangan melakukan akselerasi yang tiba-tiba. Ini membantu mengurangi risiko tergelincir atau kehilangan kendali saat mobil menghadapi kondisi basah yang licin.
Pecah ban, aquaplaning, dan genangan air/standing water di jalan dapat menyebabkan pengemudi kehilangan kendali. Tidak hanya dari segi pengemudi, regulasi yang tepat juga perlu diterapkan. Untuk mencegah hal ini, KNKT juga memandang perlu diberlakukan aturan batasan tinggi genangan air/standing water dan kecepatan maksimum kendaraan ketika dalam kondisi hujan yang disesuaikan dengan kondisi genangan air.
Untuk lebih meningkatkan keamanan dan kenyamanan saat mudik, pastikan Anda menggunakan ban mobil terbaik Dunlop DIREZZA DZ102. Dunlop menghadirkan ban dari generasi terbaru tipe sport. Dengan meningkatkan performa dari produk sebelumnya, ban ini memiliki umur pakai lebih baik, tingkat kebisingan yang rendah, daya cengkeram di jalan kering dan basah lebih baik, serta kemampuan anti hydroplaning lebih baik untuk berkendara yang lebih prima.
Untuk Anda yang sering melakukan perjalanan, Dunlop adalah ban berkualitas dunia yang terbaik sebagai partner kendaraan Anda. Dunlop senantiasa hadir dengan beragam pilihan ban sesuai jenis kendaraan Anda: mobil, motor, bus, hingga truk. Tidak hanya menyediakan info pilihan ban, temukan juga beragam informasi terbaru dari Dunlop, rekomendasi ban, tips, dan rekomendasi seputar kendaraan dan komunitas di website dan sosial media resmi Dunlop Indonesia.
oOo
Reference:
https://www.gridoto.com/read/221598774/ban-ternyata-bisa-pengaruhi-konsumsi-bbm-begini-penjelasannya