Aki merupakan salah satu komponen vital bagi mobil. Aki menjadi sumber utama listrik yang bakal memasok semua sistem elektrik kendaraan. Untuk, itu penting untuk mengenalnya karena jenis aki ternyata beragam.
Secara garis besar, aki termasuk baterai yang menyimpan energi listrik dalam bentuk energi kimia. Di dalamnya terjadi proses elektrokimia yang mengubah reaksi menjadi tenaga listrik untuk memasok energi listrik pada komponen mobil.
Adapun komponen mobil yang biasanya membutuhkan pasokan listrik dari aki adalah starter mobil, sistem pengapian mobil, lampu-lampu mobil, dan Air Conditioning. Tanpa aki, semuanya tidak bisa berjalan. Jangankan komponen berfungsi maksimal, mobil bahkan tidak akan bisa dihidupkan.
Sedemikian penting kegunaan aki, lebih baik mengenal ragamnya. Dengan itu, Anda bisa menentukan pilihan mana yang terbaik dan pas untuk mobil Anda. Apa saja jenis aki yang ada di pasaran? Inilah jenis-jenisnya:
Aki Basah
Inilah salah satu jenis aki paling populer. Disebut aki basah karena terdapat cairan elektrolit di dalamnya yang berupa asam sulfat. Jenis aki ini merupakan yang paling murah dibanding yang lain. Keberadaannya juga mudah ditemukan.
Namun, aki basah memiliki kekurangan tersendiri. Aki ini mesti menjalani perawatan dengan rutin supaya performanya terus terjaga dengan baik. Perlu diketahui, seiring waktu, cairan elektrolit yang ada di dalamnya bakal menguap dan habis. Jika itu terjadi, aki tidak akan berfungsi.
Oleh karena itu, disarankan untuk mengisi ulang cairan aki setiap satu bulan sekali. Jika selalu dilakukan, aki basah terbilang awet. Mereka bisa digunakan dalam jangka waktu lama. Namun, hati-hati saat melakukan pengisian. Asam sulfat bersifat korosif sehingga bisa merusak komponen mobil, terutama yang terbuat dari besi.
Aki Kering
Aki kering sering pula disebut aki Maintenance Free (MF). Jenis aki ini mudah pula ditemukan di pasaran. Namun, meskipun bernama aki kering, sejatinya tetap ada cairan di dalam aki. Di dalamnya terdapat cairan elektrolit seperti aki basah.
Namun, hal yang membedakan dengan aki basah adalah keberadaan segel kuat di permukaannya. Ini mencegah penguapan cairan terjadi, sehingga aki bebas dari perawatan.
Tidak perlu dilakukan pengisian ulang seperti aki basah.
Harga aki kering cenderung lebih mahal dibanding aki basah. Namun, masa pakainya lebih cepat dibanding aki basah. Biasanya aki kering sudah harus diganti dengan yang baru setiap 1,5 hingga 2 tahun.
Aki Kalsium
Aki kalsium sebenarnya nyaris sama dengan aki basah. Hal yang membedakan adalah ujung kutub baterai yang terbuat dari kalsium. Material ini membuat penguapan lebih sedikit sehingga perawatannya lebih mudah.
Bukan hanya itu, aki kalsium juga sangat baik dalam menyimpan arus listrik. Begitu pula dalam penghantaran listrik. Namun, jenis aki ini masih kurang populer di Indonesia.
Harga yang lebih mahal bisa menjadi alasannya. Selain itu, aki kalsium lebih sulit ditemukan di pasaran.
Aki Hybrid
Sesuai namanya, aki hybrid merupakan penggabungan dari teknologi dua jenis aki, yakni aki kering dan aki basah. Di dalam aki hybrid terdapat cairan elektrolit seperti aki basah. Namun, aki hybrid sudah diisi daya sehingga bisa langsung dipakai.
Keberadaan segel yang kuat membuat aki hybrid memiliki tingkat penguapan yang lebih rendah, sehingga perawatannya lebih minim. Meski begitu, jenis aki ini masih bisa diberi tambahan cairan sendiri.
Akan tetapi, jenis aki ini masih susah ditemui di pasaran. Selain itu, cairan elektrolit di dalamnya memiliki sifat korosif yang tinggi. Bahkan, karena itu, cairannya dianggap berbahaya bagi tubuh manusia.
Aki Gel
Aki gel merupakan jenis aki dengan teknologi terbaru. Di dalamnya tidak ada lagi cairan elektrik, melainkan gel. Hal ini berpengaruh penting. Perawatan aki gel sangat minim karena penguapan nyaris tidak ada.
Berkait itu, masa pakai aki gel lebih lama. Diperkirakan waktu penggunaan bisa dua kali lipat dibanding aki jenis lain. Namun, dibanding jenis aki lain, harga aki gel paling mahal dan lebih sulit ditemukan di pasaran.
