Musim hujan sudah tiba. Kondisi jalanan semakin menantang karena keberadaan air yang membuat permukaan jalan licin. Agar keselamatan terjaga, penting sekali untuk tahu cara berkendara dalam hujan.
Perlu diketahui, hujan meningkatkan risiko kecelakaan secara signifikan. Data yang dipaparkan oleh The Federal Road Safety Corps dari Nigeria selama 2016 bisa menjadi gambaran.
Saat musim penghujan tiba, mereka melaporkan ada 9.694 kecelakaan di jalan raya yang melibatkan 15.682 kendaraan. Insiden itu menewaskan 5.053 orang dan 30.105 mengalami cedera dengan beragam tingkat.
Selama hujan tiba memang ada sejumlah kondisi yang memperbesar risiko kecelakaan berkendara. Air hujan mengganggu pandangan pengemudi. Meski ada wiper, terkadang curah hujan yang tinggi membuat visibilitas berkurang drastis.
Selain itu, air di permukaan jalanan membuat jalan lebih licin. Ketika itu terjadi, peluang mobil untuk selip atau melakukan manuver dengan cepat sangat berkurang. Kondisi tersebut diperparah oleh kecenderungan peningkatan kepadatan lalu lintas ketika hujan tiba.
Untuk itu, cara aman berkendara saat hujan memang wajib diketahui. Memahaminya bakal membuat keamanan mengemudi bisa terjaga. Lantas, bagaimana caranya? Berikut ini beberapa di antaranya.
PERIKSA KONDISI BAN
Kondisi ban seharusnya memang selalu dijaga, namun memasuki musim hujan, pemeriksaan disarankan lebih intensif. Sebab, ban sangat menentukan keselamatan berkendara.
Jalanan yang licin pada saat hujan membutuhkan cengkeraman ban yang baik agar pengendalian kemudi tetap optimal. Hal itu hanya bisa diperoleh kalau kondisi ban optimal dan tidak gundul. Jangan paksakan menggunakannya kalau ban sudah gundul.
Oleh sebab itu, sebelum berkendara, pastikan ban dalam kondisi yang baik. Cek pula tekanannya agar sesuai rekomendasi, supaya performa ban berada dalam kondisi terbaik.
TINGKATKAN JARAK AMAN
Kecelakaan berkendara sering terjadi akibat kelalaian dalam memperhitungkan jarak aman. Saat musim hujan tiba, disiplin menjaga jarak harus ditingkatkan. Pasalnya, jalanan yang licin membuat jarak pengereman menjadi lebih pendek.
Air membuat ban lebih sulit menapak jalanan dengan baik. Hal inilah yang membuat rem tidak seoptimal saat jalan kering. Ini kerap memicu kecelakaan.
Untuk itu disarankan untuk meningkatkan jarak aman selama hujan tiba. Dalam kondisi normal, “jarak dua menit” dengan kendaraan di depan sudah mendukung keselamatan berkendara. Namun, saat hujan, tambahlah jarak aman tersebut hingga dua kali lipat menjadi empat menit. Ini diperlukan ketika pengereman membutuhkan waktu lebih lama.
Bersamaan dengan itu, kurangi kecepatan mobil. Lagi-lagi ini berkaitan dengan kebutuhan waktu untuk mengerem yang meningkat dan kondisi jalanan yang licin saat hujan.
PASTIKAN KONDISI MOBIL PRIMA
Cara aman berkendara dalam hujan tidak lepas dari kondisi kendaraan yang prima. Tanpa itu, keselamatan berkendara bisa terganggu.
Saat hujan tiba, mobil sering dipaksa untuk melewati genangan air. Kelihatannya sepele, namun manuver ini mengandung risiko bahaya. Pengemudi tidak tahu kondisi permukaan jalan yang tergenang. Kalau ada lubang, mobil rawan tergelincir atau malah ban pecah.
Selain itu, air yang ada pada musim hujan berpengaruh terhadap kelembapan mobil. Komponen kendaraan yang basah rawan rusak sehingga tidak berfungsi optimal. Ini akan membuat risiko kecelakaan meningkat.
Agar tidak mengalaminya, periksa dulu kondisi mobil. Pastikan dalam kondisi prima terlebih dulu supaya aman digunakan saat hujan.